Gardunesia.com - Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di simpang Muara Rapak Balikpapan Januari lalu begitu merenggut perhatian publik, tidak hanya publik Kota Balikpapan dan Provinsi Kalimantan Timur namun juga publik nasional. Kecelakaan di simpang Muara Rapak memang beberapa kali terjadi, namun kali ini adalah dengan korban yang tertinggi.
Ketua umum panitia peringatan bulan K3 Nasional Kota Balikpapan, Arjon Siagian dari Pertamina RU V Balikpapan menyampaikan bahwa setiap tahun tema yang diangkat berbeda-beda sesuai dengan isu terkini yang berkembang terkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja di Kota Balikpapan dan untuk tahun ini mengangkat tema tentang keselamatan transportasi angkutan darat karena adanya kejadian di simpang Muara Rapak.
Baca Juga: Peringatan Bulan K3 Nasional, PT Biro Klasifikasi Indonesia Sukses Menggelar Pelatihan Berkendara
Menurut Maslina selaku Ketua Panitia Seminar Nasional yang juga Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Balikpapan menyatakan bahwa dengan adanya kejadian di simpang Muara Rapak dan untuk meningkatkan kesadaran, tentang risiko mengemudi di jalan kepada masyarakat maka perlu diadakannya seminar yang membahas kasus tersebut dengan mendatangkan narasumber dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) selaku investigator dan praktisi keselamatan jalan dari Prodi Logistik Politeknik APP Jakarta.

Ahmad Wildan yang merupakan Plt. Ketua Sub Komite LLAJ KNKT sekaligus investigator senior dalam paparannya menyampaikan bahwa kasus rem blong ini sering terjadi pada kendaraan salah satunya adalah karena kurangnya pengetahuan pengemudi tentang sistem pengereman itu sendiri, seperti cara kerja rem, pengoperasian, termasuk perawatannya. Dijelaskan pula tenting tip dan trik sederhana untuk mengetahui kondisi rem.

Senada dengan apa yang disampaikan oleh KNKT, praktisi keselamatan jalan dari Poltek APP yang juga merupakan advisor dari PT Karya Fajar Ultima, Adrianto Sugiarto Wiyono mengatakan bahwa tidak hanya pada kendaraan besar seperti truk dan bus yg perlu diketahui cara kerja pengeremannya, namun juga semua jenis kendaraan perlu dipahami tentang berbagai hal yang terkait kendaraan tersebut. Sebagai contohnya adalah sepeda motor bertransmisi automatis tau yang dikena dengan motor matic cara mengeremnya akan berbeda jika dibandingkan kendaraan lain seperti motor bebek yang bertransmisi manual.

Acara yang dimoderatori Deni Eri Zulfirman yang juga merupakan Ketua Dewan Pembina HSE Indonesia Regional Balikpapan mengungkapkan bahwa masih begitu banyaknya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dan tidak ada satu formula khusus yang dapat diterapkan untuk semua daerah demi membuat jalan menjadi lebih berkeselamatan.(ASW)